Mereka adalah yang berhak membadalkan haji dan umrah:
- Diutamakan badal haji dan umrah ini dilakukan oleh ahli waris ataupun keluarga terdekat
- Bila tidak ada ahli waris yang dapat melakukannya, maka boleh diamanahkan kepada orang yang dapat dipercaya (amanah) dan mengerti (alim) dalam manasik haji dan umrah .
- Akil balik dan mempunyai kesehatan fisik dan mental yang baik.
- Orang yang melaksanakan berniat haji untuk orang yang diwakilkan dan sudah lebih dulu mengerjakan haji untuk dirinya sendiri.
Riwayat Ibnu Abbas, pada saat melaksanakan haji, Rasulullah s.a.w. mendengar seorang lelaki berkata "Labbaik 'an Syubramah" (Labbaik/aku memenuhi pangilanmu ya Allah, untuk Syubramah), lalu Rasulullah bertanya "Siapa Syubramah?". "Dia saudaraku, Rasulullah", jawab lelaki itu. "Apakah kamu sudah pernah haji?" Rasulullah bertanya. "Belum" jawabnya. "Berhajilah untuk dirimu, lalu berhajilah untuk Syubramah", lanjut Rasulullah. (H.R. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Dar Quthni dengan tambahan "Haji untukmu dan setelah itu berhajilah untuk Syubramah)".
0 komentar:
Posting Komentar