iklan banner 250x250

Nafkah: Mendahulukan Isteri atau Orang Tua?

Seorang jamaah saya bertanya: "Manakah yg lbh utama, menafkahi isteri atau orang tua? Ada yg bilang, menafkahi isteri itu KEWAJIBAN, sdgkan menafkahi orang tua itu KEBAJIKAN. Adakah dalil syar'i yg jelas?

Jawab:

Dalam al-Quran, tidak ada dalil yg menunjukkan bhw pemberian nafkah kpd isteri lebih utama drpd lainnya. Tapi dlm hadits ada, disebutkan sbb:

 عَنْ جَابِرٍ أن رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا ، فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ ذِي قَرَابَتِكَ شَيْءٌ فَهَكَذَا وَهَكَذَا ، بَيْنَ يَدَيْكَ ، وَعَنْ يَمِينِكَ ، وَعَنْ شِمَالِكَ (صحيح مسلم، 997).

"Dari Jabir, bhw Rasulullah saw bersabda: Bersedekahlah mulai pd dirimu, lalu pd dia (isterimu), jika ada lebih, maka pd keluargamu, jika masih ada mk berikanlah pd kerabatmu, demikian seterusnya, orang2 di depanmu, di kananmu dan di kirimu."

Abu Hurairah menyebutkan:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَصَدَّقُوا.
فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ عِنْدِي دِينَارٌ .
فَقَالَ : تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى نَفْسِكَ .
قَالَ : عِنْدِي آخَرُ .
قَالَ : تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى زَوْجَتِكَ .
قَالَ : عِنْدِي آخَرُ .
قَالَ : تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى وَلَدِكَ .
قَالَ : عِنْدِي آخَرُ .
قَالَ : تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى خَادِمِكَ .
قَالَ : عِنْدِي آخَرُ .
قَالَ: أَنْتَ أَبْصَرُ .
رواه أبو داود في سننه (1691) والنسائي واللفظ له ، وحسنه الألباني في الإرواء (895).

"Rasulullah bersabda: Bersedekahlah! Lalu, seseorang Sahabat berkata: Ya Rasulullah, sy hanya punya 1 dinar.
R: Sedekahkan ia utk dirimu.
S: Saya masih punya yg lain.
R: Sedekahkan ia utk isterimu.
S: Saya masih punya yg lain.
R: Sedekahkan ia utk anakmu.
S: Saya masih punya yg lain.
R: Sedekahkan ia utk pembantumu.
S: Saya masih punya yg lain.
R: Engkau lebih melihat (mana yg seharusnya diberi).
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dlm kitab Sunannya (1691), dg lafadz dr An-Nasa'i. Hadits ini berderajat Hasan spt disebut Al-Albany dlm kitab Al-Awro (895). Penamaan MENAFKAHI sbg SEDEKAH oleh Nabi saw krn memandangnya sbg suatu yg mustahab (disukai).

Lalu, bagaimana dg anak laki2, apakah wajib menafkahi orang tuanya? Dari berbagai rujukan dalil antara hak dan kewajiban dlm relasi anak kpd ortu, spt hak mndpt waris lebih, hak menerima perwalian, dll, mk lahirlah  IJMA sbb:

 قالابن المنذر: أجمع أهل العلم على أن نفقة الوالدين الفقيرين الذين لا كسب لهما ولا مال واجبة في مال الولد. اهـ من المغنيلابن قدامة.

Ibnu Mundzir berkata: Para ahli imu / ulama, sepakat bhw menafkahi orang tua yg fakir, yg tdk berpenghasilan, yg tdk punya uang, maka WAJIB mendapatkan harta dari anak laki2nya. (dari Kitab Al-Mughni, Ibnu Qudamah)

0 komentar:

Posting Komentar

 
/* muamar-kurosaki.com Likebox Pro FBFan Code Start --------- */